SEPUCUK SURAT CINTA BUAT MEREKA

Kemarin saya datang ke man 2 tempat saya mengajar. Sudah sekian lama saya tidak ke sana karena virus corona. Saya ke sana disebabkan suatu kepentingan yang mendesak dan harus ku jalani. Di sana saya melihat beberapa siswa kelas tiga berkumpul di depan pintu gerbang bercerita dan tertawa. Mereka ke man 2 karena suatu urusan juga. Mereka sama sekali tidak takut akan virus corona ini. Mereka lupa akan physical dsctancion.

Ku perhatikan ruangan demi ruangan hanya ada satu kereta yang terparkir di depan ruangan guru. Ruangan itu sunyi senyap aktivitas KBM yang sudah lama vakum Digantikan dengan KBM secara online. Mejaku ada di belakang sana.bersama para guru yang lain. Disampingku duduk ada sohibku, teman bercerita suka dan duka. Kalau sudah bercerita ekspresi wajah kami bisa berubah tergantung tema. Di depan kursiku kakku yang tersohib, kalau berbagi rasa dia paling paham. Ibarat kata dia suhu kami karena dia orangnya supel mudah bergaul di lingkungan meja tersebut. Meja itu berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh beberapa kursi membentuk susunan kelompok. Berbagai bidang studi mewarnai meja tersebut. kalau ceritanya lucu kami sering tertawa bersama..aktivitas di meja itu seperti pelangi penuh warna. Kalau bel istirahat tiba ruangan ini dipenuhi oleh para guru yang bercerita, tertawa, bercanda dan kegiatan lainnya.

Ketika hendak pulang, aku teringat pada speakerku yang tertinggal di loker meja guru. Akupun naik ke lantai dua. Aku juga kangen sama kelas kelas yang ku masuki sebelum kami di rumahkan. aku lihat Lantainya pada bersih,berarti petugas kebersihan bergantian datang membersihkan seluruh ruangan. Ku buka satu per satu pintu pada ruangan kelas kulihat meja dan kursi masih tertata dengan rapi. Aku berhenti pada suatu kelas Ku pandang meja dan kursi tempat aku melakukan aktivitas. Rasa kangenku membuatku duduk di kursi itu sembari meletakkan ke dua tanganku di meja. Akupun bersikap selayaknya hendak memulai pelajaran. Ku perhatikan dengan nada sedih dan kerinduan. terbayang aku pada karakter siswa yang bermacam macam yang membuatku tertawa, pusing terkadang bersuara tinggi kalau karakternya sudah kelewatan. aku jadi kangen dengan semua itu. Sering Aku berjalan memperhatikan kerja mereka dan sesekali bercanda sama mereka. 

Siswa siswiku yang aku sayangi gumamku dalam hati kapan kita bisa seperti ini lagi, maafkanlah gurumu ini dengan segala kekurangan dan keterbatasannya. Selama ini kalaupun kalian ada yang saya tegor itu semata agar kalian menjadi anak yang berkarakter baik. Doa ibu semoga kalian semua sehat pintaku sambil menarik nafas dalam. Buliran air mata mulai membasahi pipi, aku keluar dari kelas dengan segenap cerita di hati. aku berdiri di balkon kelas. kulihat pohon mangga di depanku. Buahnya sudah mulai besar. Dulu aku sering berdiri di balkon tersebut jika rasa kantukku mulai menyerang,rasa penatku mulai timbul. Dan Menunggu keluarnya guru dari ruangan kelas karena pergantian jam mengajar.

Korona ini membuat situasi berubah sudah dua bulan lamanya saya tidak pernah bertemu mereka secara langsung. Jiwa mengajarku bergejolak merindukan KBM seperti tahun tahun sebelumnya. Kapankah semua ini berakhir. Ujarku di hati.

Sudah sepuluh tahun aku mengajar di sini suka dan dan duka aku alami, semuanya ku jalani dengan hati logowo. Berbagai macam karakter siswa sudah ku lewati. Siswa siswi madrasah tidak ada yang nakal,kenakalan mereka hanya lasak gak bisa diam dibangku dan senang bercerita itupun hanya segelintir orang. Kalau di biarin Cerita mereka ada saja gak putus putus. Padahal jam istirahat sudah diberikan. Begitulah aku dan mereka kala itu.